Di awal tahun 2010, tepatnya 1 Januari 2010 pukul 8.30 wib, Walikota
Surabaya Bambang DH melepaskan balon secara simbolis sebagai launching
“Wisata Anyar Mangrove” di wilayah gunung anyar. Pelepasan balon ke
udara yang bertulisan “Wisata Anyar Mangrove dari Gunung Anyar untuk
Surabaya” ini disaksikan pula oleh Yusak Anshori (kepala Surabaya
Tourism Board), Camat Gunung Anyar Kanti Budiarti, Lurah Gunung Anyar
Tambak Jailani, pakar tata kota Johan Silas dan Firman Arifin, Ketua RW
VII Gunung Anyar Tambak, mewakili warganya yang menggagas acara ini.
Dalam sambutannya, Firman Arifin yang berprofesi sebagai dosen di
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS ITS) ini, menyampaikan
bahwa ide atau gagasan dari warganya datang secara spontanitas. Dari ide
dadakan ini panitia hanya punya waktu dua pekanan untuk
merealisasikannya.
“Sebelumnya tidak ada rencana ntuk mengundang walikota. Tapi begitu
proposal masuk ke kelurahan dan kecamatan, respon pemerintah sangat
mengapresiasi ide dari warga perumahan wisma indah dua dan tirta agung.
Bahkan kecamatan mensupport kami untuk mengundang walikota.
Alhamdulillah akhirnya bapak walikota bersedia hadir”, ujar Firman.
Ada beberapa masukan dari penggagas “Wisata Anyar Mangrove” agar
kedepan bisa menjadi alternative wisata di Surabaya. Pertama, pengerukan
dasar sungai kebong agung. Karena dengan kondisi sekarang ini, kalau
kondisi sungai yang berhubungan langsung dengan laut ini sedang surut,
maka perahu untuk membawa para wisatawan ke tempat wisata agak
terhambat.
Kedua, pembenahan dermaga. Dermaga yang ada sekarang masih terlalu
sempit dan hanya ada satu saja. Dengan bertambahkan para wisatawan, agar
bisa melayani dengan baik dan cepat, mau tidak mau memang perlu
dibenahi.
Ketiga, bantuan perahu untuk wisata bahari. Selama ini, kebanyakan
pengunjung menggunakan perahu-perahu milik nelayan untuk mencapai area
mangrove dengan kondisi perahu “seadanya”. Dengan desain dan bahan yang
tepat, perahu wisata ini diharapkan wisatawan lebih bisa menikmati
berbagai spesies flora dan fauna, seperti burung, monyet ekor panjang
dan lainnya.
Sampai hari kedua sejak dibukanya Wisata Anyar Mangrove (WAM) yang
berada sekitar 2 KM ke arah timur kampus UPN ini, bukan hanya pengunjung
yang berasal dari daerah gunung anyar atau rungkut saja. “Hampir dari
seluruh warga kota Surabaya sudah menikmati wisata anyar mangrove”.
Demikian disampaikan oleh ketua panitia, Gramang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar